Monday 8 January 2024

Contoh Penerapan Diagram Simpal Kausal Oleh Azzahratul Jannah

    Diagram Simpal Kausal adalah representasi grafis yang mengilustrasikan hubungan sebab-akibat antara berbagai faktor atau variabel dalam suatu sistem.Diagram ini membantu visualisasi hubungan kompleks dan mempermudah pemahaman mengenai pengaruh satu faktor terhadap yang lainnya.

    Tujuan penggunaan Diagram Simpal Kausal yaitu membantu pemahaman kompleksitas hubungan sebab-akibat dalam suatu sistem, identifikasi faktor-faktor kunci yang mempengaruhi hasil akhir atau peristiwa tertentu. mendukung proses pengambilan keputusan dengan memberikan pandangan visual yang jelas.

    Berdasarkan jurnal (Kholil M., 2007) dapat dipelajari penggunaan diagram Simpal Kausal untuk menghubungkan antara variabel-variabel yang membentuk model dalam sistem perikanan. Dasar pembuatan model mental yang direpresentasikan dalam bentuk diagram simpal kausal ini adalah kondisi nyata keadaan perikanan yang ada di Kabupaten Konawe Selatan. 

    Dari diagram simpal kausal (CLD) kondisi perikanan yang ada di Kabupaten Konawe Selatan yang telah dibuat, maka model sistem perikanan Kabupaten Konawea Selatan dibagi menjadi 4 Sub Sistem, Yaitu : 

1. Sub Sistem Pasar 

    Sub model pasar yang terdiri dari Stock (Level) dan Flow (Aliran) atau sebelumnya disebut Rate konsumen rumah tangga yang dipengaruhi oleh jumlah konsumen rumah tangga, dan jumlah tangkapan, industri pengolahan dan regulasi dari Pemda Kabupaten Konawea. Pada sub model Pasar ini penulis membatasi hanya pada hasil perikanan yang berupa hasil tangkapan dilaut, tidak termasuk budidaya perikanan yang lain. Pasar akan meningkat dipengaruhi oleh laju konsumsi. Besarnya laju konsumsi dipengaruhi oleh besarnya konsumen rumah tangga dan besarnya permintaan industri pengolahan ikan. Besar pasar sektor Perikanan ini akan menjadikan pendapatan asli (PAD)daerah meningkat lewat restribusi/pajak yang dibebankan pada hasil penjualan. Sejalan dengan hal tersebut diatas akan meningkat pula Produk Domestik Bruto daerah tersebut (PDRB). 

2. Sub Sistem Konsumsi 

    Sub Model Konsumen Rumah Tangga (ikan) dibangun dari Stock Konsumen Rumah Tangga yang jumlahnya dipengaruhi oleh aliran atau Flow laju konsumen RT yang besarnya tergantung dari jumlah Rumah Tangga, dan harga ikan. 

3. Sub Sistem Jumlah 

    Tangkapan Sub sistem jumlah tangkapan menggambarkan bahwa jumlah tangkapan sebagai Stock (Level) dipengaruhi oleh laju penangkapan ikan yang merupakan Flow (Aliran) laju penangkapan ikan dipengaruhi oleh potensi kelautan, alat tangkap, sumber daya manusia yang kompeten. Sementara jumlah tangkapan akan mempengaruhi industri pengolahan ikan. 

4. Sub Sistem SDM 

    Sub sistem populasi penduduk menggambarkan jumlah penduduk di Kabupaten Konawea Selatan yang lahir dan meninggal . Untuk memudahkan perhitungan sub model ini menggunakan data langsung yang terdiri dari rata-rata bertambahnya kelahiran dan kematian per tahun atau disebut sebagai fraksi kelahiran dan kematian. Jumlah penduduk dipengaruhi pula oleh imigrasi dan emigrasi. Emigrasi penduduk terjadi karena kesulitan mendapatkan penghasilan yang layak .Selain Emigrasi adapula penduduk yang datang dan menetap Kabupaten Konawea Selatan. Karena merupakan Kota Kabupaten baru banyak pekerja pendatang yang menetap dan menjadi penduduk permanen di wilayah ini.


Soal:

  1. Bagaimana Diagram Simpal Kausal membantu dalam visualisasi hubungan sebab-akibat antara berbagai faktor atau variabel dalam suatu sistem perikanan di Kabupaten Konawe Selatan?
  2. Apa tujuan penggunaan Diagram Simpal Kausal dalam konteks studi perikanan Kabupaten Konawe Selatan, seperti yang dijelaskan dalam jurnal (Kholil M., 2007)?
  3. Dari diagram simpal kausal (CLD) yang telah dibuat untuk kondisi perikanan di Kabupaten Konawe Selatan, apa saja sub-sistem yang teridentifikasi dalam model sistem perikanan tersebut?
  4. Bagaimana Sub Sistem Pasar dapat mempengaruhi pendapatan asli daerah (PAD) melalui restribusi/pajak yang dibebankan pada hasil penjualan perikanan di Kabupaten Konawe Selatan?
  5. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi Sub Sistem Konsumsi, khususnya laju konsumen Rumah Tangga (ikan) dalam konteks perikanan Kabupaten Konawe Selatan?
  6. Bagaimana Sub Sistem Jumlah Tangkapan menggambarkan hubungan antara potensi kelautan, alat tangkap, sumber daya manusia, dan industri pengolahan ikan dalam sistem perikanan Kabupaten Konawe Selatan?
  7. Dalam konteks Sub Sistem SDM, bagaimana imigrasi, emigrasi, dan faktor-faktor lainnya mempengaruhi jumlah penduduk di Kabupaten Konawe Selatan, serta dampaknya terhadap populasi pekerja pendatang dan penduduk permanen?
  8. Bagaimana Sub Sistem SDM mencerminkan dinamika populasi penduduk di Kabupaten Konawe Selatan dan dampaknya pada pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut?
  9. Apakah ada aspek-aspek tertentu dari Sub Sistem Jumlah Tangkapan yang dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan dan kontribusinya terhadap industri pengolahan ikan di Kabupaten Konawe Selatan?
  10. Bagaimana Diagram Simpal Kausal dapat membantu peneliti dalam mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang mempengaruhi sistem perikanan di Kabupaten Konawe Selatan, sebagaimana dijelaskan dalam jurnal (Kholil M., 2007)?

Jawab
  1. Diagram Simpal Kausal membantu dalam visualisasi hubungan sebab-akibat antara berbagai faktor atau variabel dalam suatu sistem perikanan di Kabupaten Konawe Selatan dengan menyajikan representasi grafis yang memudahkan pemahaman kompleksitas hubungan tersebut. Ini membantu peneliti dan pemangku kepentingan untuk melihat secara jelas bagaimana satu faktor dapat memengaruhi faktor lain dalam sistem perikanan.
  2. Tujuan penggunaan Diagram Simpal Kausal dalam konteks studi perikanan Kabupaten Konawe Selatan adalah membantu pemahaman kompleksitas hubungan sebab-akibat dalam sistem perikanan, mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang mempengaruhi hasil akhir atau peristiwa tertentu, dan mendukung proses pengambilan keputusan dengan memberikan pandangan visual yang jelas. Diagram ini memberikan gambaran menyeluruh tentang dinamika sistem perikanan, memungkinkan analisis yang lebih baik.
  3. Dari diagram simpal kausal (CLD) yang telah dibuat untuk kondisi perikanan di Kabupaten Konawe Selatan, teridentifikasi empat sub-sistem utama, yaitu Sub Sistem Pasar, Sub Sistem Konsumsi, Sub Sistem Jumlah Tangkapan, dan Sub Sistem SDM. Masing-masing sub-sistem ini memiliki peran khusus dalam dinamika sistem perikanan.
  4. Sub Sistem Pasar dapat mempengaruhi pendapatan asli daerah (PAD) melalui restribusi/pajak yang dibebankan pada hasil penjualan perikanan di Kabupaten Konawe Selatan. Peningkatan pasar sektor perikanan diharapkan dapat meningkatkan PAD dan pada gilirannya, Produk Domestik Bruto daerah tersebut. 
  5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Sub Sistem Konsumsi termasuk jumlah Rumah Tangga, harga ikan, dan laju konsumen Rumah Tangga. Laju konsumsi dipengaruhi oleh besarnya konsumen rumah tangga dan permintaan industri pengolahan ikan.
  6. Sub Sistem Jumlah Tangkapan menggambarkan hubungan kompleks antara potensi kelautan, alat tangkap, sumber daya manusia, dan industri pengolahan ikan. Laju penangkapan ikan dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut dan jumlah tangkapan akan mempengaruhi industri pengolahan ikan. 
  7. Dalam konteks Sub Sistem SDM, imigrasi, emigrasi, serta fraksi kelahiran dan kematian mempengaruhi jumlah penduduk di Kabupaten Konawe Selatan. Emigrasi terjadi karena kesulitan mendapatkan penghasilan yang layak, sementara imigrasi mencakup pekerja pendatang yang menetap dan menjadi penduduk permanen, terutama di kota-kota kabupaten baru. Faktor-faktor ini berkontribusi pada dinamika populasi penduduk di wilayah tersebut.
  8. Sub Sistem SDM mencerminkan dinamika populasi penduduk melalui fraksi kelahiran, kematian, imigrasi, dan emigrasi. Perubahan dalam jumlah penduduk dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi, terutama dengan adanya pekerja pendatang yang menetap dan berkontribusi pada kegiatan ekonomi di wilayah tersebut.
  9. Jawaban: Dalam Sub Sistem Jumlah Tangkapan, aspek-aspek seperti potensi kelautan, alat tangkap, dan sumber daya manusia memiliki peran penting. Peningkatan potensi kelautan, peningkatan efisiensi alat tangkap, dan pengelolaan sumber daya manusia yang kompeten dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan, yang pada akhirnya mempengaruhi industri pengolahan ikan.
  10. Diagram Simpal Kausal membantu peneliti mengidentifikasi faktor-faktor kunci dengan menyajikan secara visual hubungan sebab-akibat. Ini memungkinkan peneliti untuk fokus pada variabel-variabel yang memiliki dampak signifikan terhadap sistem perikanan, sesuai dengan tujuan penelitian.

Artikel ini dibuat sebagai tugas kuliah  sebagaimana yang tertuang dalam https://onlinelearning.uhamka.ac.id

No comments:

Post a Comment