Pemodelan dan Simulasi
Monday 22 January 2024
Monday 8 January 2024
Contoh Penerapan Diagram Simpal Kausal Oleh Azzahratul Jannah
Diagram Simpal Kausal adalah representasi grafis yang mengilustrasikan hubungan sebab-akibat antara berbagai faktor atau variabel dalam suatu sistem.Diagram ini membantu visualisasi hubungan kompleks dan mempermudah pemahaman mengenai pengaruh satu faktor terhadap yang lainnya.
Tujuan penggunaan Diagram Simpal Kausal yaitu membantu pemahaman kompleksitas hubungan sebab-akibat dalam suatu sistem, identifikasi faktor-faktor kunci yang mempengaruhi hasil akhir atau peristiwa tertentu. mendukung proses pengambilan keputusan dengan memberikan pandangan visual yang jelas.
Berdasarkan jurnal (Kholil M., 2007) dapat dipelajari penggunaan diagram Simpal Kausal untuk menghubungkan antara variabel-variabel yang membentuk model dalam sistem perikanan. Dasar pembuatan model mental yang direpresentasikan dalam bentuk diagram simpal kausal ini adalah kondisi nyata keadaan perikanan yang ada di Kabupaten Konawe Selatan.
Dari diagram simpal kausal (CLD) kondisi perikanan yang ada di Kabupaten Konawe Selatan yang telah dibuat, maka model sistem perikanan Kabupaten Konawea Selatan dibagi menjadi 4 Sub Sistem, Yaitu :
1. Sub Sistem Pasar
Sub model pasar yang terdiri dari Stock (Level) dan Flow (Aliran) atau sebelumnya disebut Rate konsumen rumah tangga yang dipengaruhi oleh jumlah konsumen rumah tangga, dan jumlah tangkapan, industri pengolahan dan regulasi dari Pemda Kabupaten Konawea. Pada sub model Pasar ini penulis membatasi hanya pada hasil perikanan yang berupa hasil tangkapan dilaut, tidak termasuk budidaya perikanan yang lain. Pasar akan meningkat dipengaruhi oleh laju konsumsi. Besarnya laju konsumsi dipengaruhi oleh besarnya konsumen rumah tangga dan besarnya permintaan industri pengolahan ikan. Besar pasar sektor Perikanan ini akan menjadikan pendapatan asli (PAD)daerah meningkat lewat restribusi/pajak yang dibebankan pada hasil penjualan. Sejalan dengan hal tersebut diatas akan meningkat pula Produk Domestik Bruto daerah tersebut (PDRB).
2. Sub Sistem Konsumsi
Sub Model Konsumen Rumah Tangga (ikan) dibangun dari Stock Konsumen Rumah Tangga yang jumlahnya dipengaruhi oleh aliran atau Flow laju konsumen RT yang besarnya tergantung dari jumlah Rumah Tangga, dan harga ikan.
3. Sub Sistem Jumlah
Tangkapan Sub sistem jumlah tangkapan menggambarkan bahwa jumlah tangkapan sebagai Stock (Level) dipengaruhi oleh laju penangkapan ikan yang merupakan Flow (Aliran) laju penangkapan ikan dipengaruhi oleh potensi kelautan, alat tangkap, sumber daya manusia yang kompeten. Sementara jumlah tangkapan akan mempengaruhi industri pengolahan ikan.
4. Sub Sistem SDM
Sub sistem populasi penduduk menggambarkan jumlah penduduk di Kabupaten Konawea Selatan yang lahir dan meninggal . Untuk memudahkan perhitungan sub model ini menggunakan data langsung yang terdiri dari rata-rata bertambahnya kelahiran dan kematian per tahun atau disebut sebagai fraksi kelahiran dan kematian. Jumlah penduduk dipengaruhi pula oleh imigrasi dan emigrasi. Emigrasi penduduk terjadi karena kesulitan mendapatkan penghasilan yang layak .Selain Emigrasi adapula penduduk yang datang dan menetap Kabupaten Konawea Selatan. Karena merupakan Kota Kabupaten baru banyak pekerja pendatang yang menetap dan menjadi penduduk permanen di wilayah ini.
Soal:
- Bagaimana Diagram Simpal Kausal membantu dalam visualisasi hubungan sebab-akibat antara berbagai faktor atau variabel dalam suatu sistem perikanan di Kabupaten Konawe Selatan?
- Apa tujuan penggunaan Diagram Simpal Kausal dalam konteks studi perikanan Kabupaten Konawe Selatan, seperti yang dijelaskan dalam jurnal (Kholil M., 2007)?
- Dari diagram simpal kausal (CLD) yang telah dibuat untuk kondisi perikanan di Kabupaten Konawe Selatan, apa saja sub-sistem yang teridentifikasi dalam model sistem perikanan tersebut?
- Bagaimana Sub Sistem Pasar dapat mempengaruhi pendapatan asli daerah (PAD) melalui restribusi/pajak yang dibebankan pada hasil penjualan perikanan di Kabupaten Konawe Selatan?
- Apa faktor-faktor yang mempengaruhi Sub Sistem Konsumsi, khususnya laju konsumen Rumah Tangga (ikan) dalam konteks perikanan Kabupaten Konawe Selatan?
- Bagaimana Sub Sistem Jumlah Tangkapan menggambarkan hubungan antara potensi kelautan, alat tangkap, sumber daya manusia, dan industri pengolahan ikan dalam sistem perikanan Kabupaten Konawe Selatan?
- Dalam konteks Sub Sistem SDM, bagaimana imigrasi, emigrasi, dan faktor-faktor lainnya mempengaruhi jumlah penduduk di Kabupaten Konawe Selatan, serta dampaknya terhadap populasi pekerja pendatang dan penduduk permanen?
- Bagaimana Sub Sistem SDM mencerminkan dinamika populasi penduduk di Kabupaten Konawe Selatan dan dampaknya pada pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut?
- Apakah ada aspek-aspek tertentu dari Sub Sistem Jumlah Tangkapan yang dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan dan kontribusinya terhadap industri pengolahan ikan di Kabupaten Konawe Selatan?
- Bagaimana Diagram Simpal Kausal dapat membantu peneliti dalam mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang mempengaruhi sistem perikanan di Kabupaten Konawe Selatan, sebagaimana dijelaskan dalam jurnal (Kholil M., 2007)?
- Diagram Simpal Kausal membantu dalam visualisasi hubungan sebab-akibat antara berbagai faktor atau variabel dalam suatu sistem perikanan di Kabupaten Konawe Selatan dengan menyajikan representasi grafis yang memudahkan pemahaman kompleksitas hubungan tersebut. Ini membantu peneliti dan pemangku kepentingan untuk melihat secara jelas bagaimana satu faktor dapat memengaruhi faktor lain dalam sistem perikanan.
- Tujuan penggunaan Diagram Simpal Kausal dalam konteks studi perikanan Kabupaten Konawe Selatan adalah membantu pemahaman kompleksitas hubungan sebab-akibat dalam sistem perikanan, mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang mempengaruhi hasil akhir atau peristiwa tertentu, dan mendukung proses pengambilan keputusan dengan memberikan pandangan visual yang jelas. Diagram ini memberikan gambaran menyeluruh tentang dinamika sistem perikanan, memungkinkan analisis yang lebih baik.
- Dari diagram simpal kausal (CLD) yang telah dibuat untuk kondisi perikanan di Kabupaten Konawe Selatan, teridentifikasi empat sub-sistem utama, yaitu Sub Sistem Pasar, Sub Sistem Konsumsi, Sub Sistem Jumlah Tangkapan, dan Sub Sistem SDM. Masing-masing sub-sistem ini memiliki peran khusus dalam dinamika sistem perikanan.
- Sub Sistem Pasar dapat mempengaruhi pendapatan asli daerah (PAD) melalui restribusi/pajak yang dibebankan pada hasil penjualan perikanan di Kabupaten Konawe Selatan. Peningkatan pasar sektor perikanan diharapkan dapat meningkatkan PAD dan pada gilirannya, Produk Domestik Bruto daerah tersebut.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi Sub Sistem Konsumsi termasuk jumlah Rumah Tangga, harga ikan, dan laju konsumen Rumah Tangga. Laju konsumsi dipengaruhi oleh besarnya konsumen rumah tangga dan permintaan industri pengolahan ikan.
- Sub Sistem Jumlah Tangkapan menggambarkan hubungan kompleks antara potensi kelautan, alat tangkap, sumber daya manusia, dan industri pengolahan ikan. Laju penangkapan ikan dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut dan jumlah tangkapan akan mempengaruhi industri pengolahan ikan.
- Dalam konteks Sub Sistem SDM, imigrasi, emigrasi, serta fraksi kelahiran dan kematian mempengaruhi jumlah penduduk di Kabupaten Konawe Selatan. Emigrasi terjadi karena kesulitan mendapatkan penghasilan yang layak, sementara imigrasi mencakup pekerja pendatang yang menetap dan menjadi penduduk permanen, terutama di kota-kota kabupaten baru. Faktor-faktor ini berkontribusi pada dinamika populasi penduduk di wilayah tersebut.
- Sub Sistem SDM mencerminkan dinamika populasi penduduk melalui fraksi kelahiran, kematian, imigrasi, dan emigrasi. Perubahan dalam jumlah penduduk dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi, terutama dengan adanya pekerja pendatang yang menetap dan berkontribusi pada kegiatan ekonomi di wilayah tersebut.
- Jawaban: Dalam Sub Sistem Jumlah Tangkapan, aspek-aspek seperti potensi kelautan, alat tangkap, dan sumber daya manusia memiliki peran penting. Peningkatan potensi kelautan, peningkatan efisiensi alat tangkap, dan pengelolaan sumber daya manusia yang kompeten dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan, yang pada akhirnya mempengaruhi industri pengolahan ikan.
- Diagram Simpal Kausal membantu peneliti mengidentifikasi faktor-faktor kunci dengan menyajikan secara visual hubungan sebab-akibat. Ini memungkinkan peneliti untuk fokus pada variabel-variabel yang memiliki dampak signifikan terhadap sistem perikanan, sesuai dengan tujuan penelitian.
Quiz 2 Oleh Azzahratul Jannah
- Apa saja konsep dasar dalam simulasi, dan mengapa pendekatan tabel simulasi dihadapi masalah ketergantungan antar entitas?
- Mengapa keacakan sering digunakan dalam simulasi, dan bagaimana keacakan dapat meningkatkan realisme dan menggambarkan ketidakpastian?
- Berikan dua contoh penggunaan keacakan dalam simulasi, dan jelaskan mengapa keacakan diterapkan dalam situasi tersebut.
- Apa perbedaan antara bilangan acak yang terdistribusi secara uniform dalam interval dan digit acak yang terdistribusi secara uniform pada himpunan? Jelaskan sulitnya menciptakan bilangan acak yang sebenarnya.
- Bagaimana keacakan diimplementasikan dalam simulasi cuaca, dan berikan contoh dampaknya pada simulasi penerbangan.
- Apa langkah-langkah dalam proses pemodelan, seperti yang dijelaskan oleh Sterman (2000)
- Mengapa tahap perbaikan model berdasarkan parameter yang ada menjadi penting dalam pemodelan sistem dinamik?
- Mengapa perancangan kebijakan mempertimbangkan tingkat ketidakpastian dan keterkaitan antar kebijakan?
- Mengapa pengujian model melalui pembandingan, kehandalan, dan uji sensitivitas penting dalam proses pemodelan?
- Apa saja tahapan-tahapan dalam pemodelan sistem, seperti yang dijelaskan pada bagian akhir teks?
- Apa yang dimaksud dengan evaluasi kebijakan dalam konteks sistem dinamik?
- Apa definisi simulasi dalam konteks sistem dinamik menurut Eriyatno 1998?
- Apa peran Stella dalam penelitian yang menggunakan model sistem dinamis untuk simulasi?
- Apa keuntungan penggunaan perangkat pemodelan sistem dinamis yang dilengkapi dengan tampilan yang mudah dimengerti?
- Apa fungsi perangkat lunak dalam simulasi sistem dinamik?
- Apa saja beberapa software program komputer yang digunakan untuk melakukan simulasi dengan bahasa pemrograman dalam konteks sistem dinamik?
- Bagaimana analisis model sistem dinamis menggunakan simulasi sebagai teknik penunjang keputusan?
- Apa konsep sentral dalam teori sistem dinamik yang diwakili oleh Stock Flow Diagram
- Mengapa Stock Flow Diagram dianggap sebagai konsep sentral dalam teori sistem dinamik?
- Apa peran stock dalam Stock Flow Diagram?
- Konsep dasar dalam simulasi melibatkan menetapkan karakteristik data masukan, konstruksi tabel simulasi, pembangkitan variabel acak berdasarkan model masukan, menghitung nilai respon, dan menganalisis hasil. Pendekatan tabel simulasi dihadapi masalah ketergantungan yang kompleks antar entitas karena tidak mampu mengatasi hubungan yang kompleks antar entitas dalam suatu sistem.
- Keacakan sering digunakan dalam simulasi untuk memperkenalkan ketidakpastian atau variasi dalam hasil, meningkatkan realisme, dan menggambarkan ketidakpastian alami dalam kehidupan nyata. Bilangan acak dapat terdistribusi secara uniform dalam interval atau pada himpunan digit. Bilangan acak sebenarnya sulit dibuat, dan pendekatan umum termasuk bilangan acak pseudo (pseudo-random numbers) dan pembangkitan dari tabel digit acak.
- Simulasi Cuaca: Keacakan digunakan untuk mengatur suhu, kelembaban, dan arah angin secara acak. Simulasi Perilaku Pelanggan: Keacakan dapat mensimulasikan harga, preferensi produk, atau keputusan pembelian pelanggan.
- Bilangan acak yang terdistribusi secara uniform dalam interval memiliki nilai yang terdistribusi secara merata dalam rentang tertentu. Digit acak yang terdistribusi secara uniform pada himpunan berarti setiap digit memiliki probabilitas yang sama untuk muncul. Menciptakan bilangan acak yang sebenarnya sangat sulit karena sifat ketidakdugaan yang diinginkan.
- Keacakan diimplementasikan dalam simulasi cuaca dengan mengatur faktor seperti kecepatan dan arah angin secara acak. Dampaknya pada penerbangan adalah memengaruhi perilaku pesawat terbang, menambah elemen ketidakpastian seperti dalam kondisi cuaca sebenarnya.
- Proses pemodelan melibatkan:Perumusan masalah dan pemilihan batas dunia nyataFormulasi hipotesis dinamisFormulasi model simulasiPengujian melalui pembandingan, kehandalan, dan uji sensitivitasEvaluasi dan perancangan kebijakan berdasarkan skenario hasil simulasi.
- Tahap perbaikan model berdasarkan parameter yang ada penting untuk memastikan bahwa model mencerminkan secara akurat dinamika sistem dan respons terhadap berbagai kondisi, sehingga dapat digunakan sebagai alat analisis kebijakan yang efektif.
- Perancangan kebijakan mempertimbangkan tingkat ketidakpastian untuk memahami dampak yang mungkin terjadi dalam skenario yang berbeda. Keterkaitan antar kebijakan dipertimbangkan agar kebijakan dapat bekerja bersinergi.
- Pengujian model melalui pembandingan, kehandalan, dan uji sensitivitas penting untuk memastikan bahwa model memberikan hasil yang akurat, dapat diandalkan, dan responsif terhadap perubahan parameter atau kondisi.
- Tahapan-tahapan pemodelan melibatkan:Mendefinisikan masalah dan tujuan modelMenentukan variabel tujuan dan kontrolMenguji modelMenjalankan model dengan mengganti parameter ekstrimMembandingkan hasil dengan data eksperimenPerbaiki model berdasarkan parameter yang ada.
- Evaluasi kebijakan dalam sistem dinamik melibatkan penilaian dan perancangan kebijakan berdasarkan skenario yang diuji dari hasil simulasi. Ini mempertimbangkan analisis dampak, kehandalan model, dan keterkaitan antar kebijakan untuk mencapai sinergi.
- Simulasi dalam konteks sistem dinamik adalah aktivitas di mana pengkaji dapat menarik kesimpulan tentang perilaku suatu sistem melalui penelaahan perilaku model yang selaras, di mana hubungan sebab akibatnya sama dengan atau seperti yang ada pada sistem sebenarnya.
- Analisis model sistem dinamis menggunakan simulasi sebagai teknik penunjang keputusan memungkinkan pemodel untuk membuat kesimpulan yang ekonomis dan tepat dalam pemecahan masalah bisnis yang melibatkan perhitungan rumit dan data yang banyak.
- Beberapa software program komputer yang digunakan untuk simulasi dalam konteks sistem dinamik antara lain Dynamo, AutoMod II, ProModel, Simfactory II.5, Witness, XCELL+, Powersim, dan Stella.
- Fungsi perangkat lunak dalam simulasi sistem dinamik adalah sebagai alat bantu yang memudahkan pemodel dalam menerjemahkan bahasa causal loop diagram ke dalam stock flow diagram.
- Keuntungan penggunaan perangkat pemodelan sistem dinamis dengan tampilan yang mudah dimengerti adalah memudahkan pemodel, termasuk bagi mereka yang tidak mengerti secara teknis, dalam memahami dan menggunakan model tersebut.
- tella berperan sebagai perangkat lunak yang dibuat atas dasar model sistem dinamis dalam melakukan simulasi dalam konteks penelitian.
- Konsep sentral dalam teori sistem dinamik yang diwakili oleh Stock Flow Diagram adalah akumulasi atas pengumpulan dan karakteristik keadaan sistem, yang digabungkan dengan rate atau flow sebagai aliran informasi.
- Stock dalam Stock Flow Diagram adalah akumulasi atas pengumpulan dan karakteristik keadaan sistem, menjadi sumber ketidakseimbangan dinamis dalam sistem saat digabungkan dengan rate atau flow sebagai aliran informasi.
- Stock Flow Diagram dianggap sebagai konsep sentral dalam teori sistem dinamik karena memvisualisasikan akumulasi keadaan sistem dan aliran informasi, yang menjadi dasar untuk pengambilan keputusan dalam sistem yang dinamis
Monday 18 December 2023
Simulasi Dalam Sistem Dinamik Oleh Azzahratul Jannah
Simulasi adalah aktivitas di mana pengkaji dapat menarik kesimpulan tentang perilaku dari suatu sistem melalui penelaahan perilaku model yang selaras, di mana hubungan sebab akibatnya sama dengan atau seperti yang ada pada sistem sebenarnya (Eriyatno 1998).
Analisis model sistem dinamis menggunakan analisis model simulasi. Simulasi sebagai teknik penunjang keputusan dalam pemodelan, misalnya pemecahan masalah bisnis secara ekonomis dan tepat menghadapi perhitungan rumit dan data yang banyak.
Simulasi dengan bahasa pemrograman memiliki hubungan. Simulasi dilakukan dengan menggunakan bahasa program dalam beberapa software program komputer yang dirancang untuk kebutuhan simulasi seperti Dynamo, AutoMod II, ProModel, Simfactory II.5, Witness, XCELL+, -Powersim, Stella dan lain-lain.
Fungsi perangkat lunak dalam simulasi system dinamik yaitu perangkat lunak dalam pemodelan sistem dinamik tersebut merupakan alat bantu yang dapat memudahkan pemodel dalam menerjemahkan bahasa causal loop diagram ke dalam stock flow diagram.
Perangkat pemodelan sistem dinamis juga dilengkapi berbagai kemudahan seperti tampilan yang mudah dimengerti sehingga memudahkan pemodel bagi pemodel taupun pemakai yang tidak mengerti secara teknis sekalipun. Stella yang dipakai dalam penelitian ini merupakan suatu pernagkat lunak yang dibuat atas dasar model sistem dinamis dalam melakukan simulasi.
Monday 11 December 2023
Pendekatan Dalam Sistem Dinamik Oleh Azzahratul Jannah
Sistem dinamik adalah metodologi untuk memahami suatu masalah yang kompleks. Metodologi ini dititikberatkan pada pengambilan kebijakan dan bagaimana kebijakan tersebut menentukan tingkah laku masalah-masalah yang dapat dimodelkan oleh sistem secara dinamik (Richardson dan Pugh 1986).
Permasalahan dalam sistem dinamik dilihat tidak disebabkan oleh pengaruh dari luar namun dianggap disebabkan oleh struktur internal sistem. Tujuan metodologi sistem dinamik berdasarkan filosofi kausal (sebab akibat) adalah mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang tata cara kerja suatu sistem (Asyiawati 2002; Muhammad; et a!. 2001).
- ldentifikasi dan definisi masalah
- Konseptualisasi sistem
- Formulasi model
- Sirnulasi model
- Verifikasi dan validasi model
- Analisis kebijakan
- Impiementasi kebijakan
- Perumusan masalah dan pemilihan batassan dunia nyata. Tahap ini meliputi kegiatan pemilihan tema yang akan dikaji, penentuan variabel kunci, rencana waktu untuk mempertimbangkan masa depan yang jadi pertimbangan serta seberapa jauh kejadian masa lalu dari akar masalah tersebut dan selanjutnya mendefinisikan masalah dinamisnya.
- Formulasi hipotesis dinamis dengan menetapkan hipotesis berdasarkan pada teori perilaku tergadap masalahnya dan membangun peta struktur kausal melalui gambaran model mental pemodel dengan bantuan alat-alat seperti causal loop diagram. Stock flow diagram, dan alat bantu lainnya. Model mental adalah asumsi yang sangat dalam melekat, umum atau bahkan suatu gambaran dari bayangan atau citra yang berpengaruh pada bagaimana kita memahami dunia dan bagaimana kita mengambil tindakan (Senge 1995).
- Tahap formulasi model simulasi dengan membuat spesifikasi struktur, aturan keputusan, estimasi parameter 39 dan uji konsistensi dengan tujuan dan batasan yang telah ditetapkan sebelumnya.
- Pengujian meliputi pengujian melalui pembandingan dari model yang dijadikan referensi, pengujian kehandalan (robustness) dan uji sensistivitas.
- Evaluasi dan perancangan kebijakan berdasarkan skenario yang telah diujicobakan dari hasil simulasi. Perancangan kebijakan mempertimbangkan analisis dampak yang ditimbulkan, kehandalan model pada skenario yang berbeda dengan tingkat ketidakpastian yang berbeda pula serta keterkaitan antar kebijakan agar dapat bersinergi.
- Mendefinisikan masalah dan tujuan model
- Menentukan variabel tujuan
- Memilih variabel control
- Memilih parameter variabel kontrol
- Menguji model yang dihasilkan
- Melihat bagaimana model akan bekerja, memilih horizon waktu atau perilaku dinamis dalam waktu
- Jalankan model
- Mengganti parameter dengan alasan ekstrim
- Membandingkan hasil dengan data eksperimen
- Perbaiki model berdasarkan parameter yang ada
Monday 4 December 2023
Azzahratul Jannah : Cahaya Pembasmi Hama
Perancangan Piranti Perangkap
Serangga (Hama) dengan Intensitas Cahaya
Serangga adalah
kelompok utama hama. Menurut pakar perlindungan tanaman, Purnama Hidayat,
paling tidak ada lima alasan yang dapat mendukung pernyataan tersebut. Pertama:
serangga merupakan kelompok terbesar dalam dunia hewan, kurang lebih 2/3
spesies hewan yang telah teridentifikasi adalah serangga. Kedua: serangga
memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap kondisi lingkungannya. Ketiga:
serangga memiliki jenis makanan yang beragam. Keempat : serangga dapat
berkembang biak dengan cepat. Kelima : serangga dapat menjadi resisten terhadap
insektisida.
Serangga dapat
dibedakan dalam berbagai jenis menurut kemampuan adaptasi terhadap faktor
fisik. Jenis serangga fototropik positif adalah salah satu jenis serangga yang
tertarik terhadap cahaya. Setiap cahaya yang terpancar memiliki satuan
intensitas tertentu. Intensitas cahaya ini dapat mempengaruhi perilaku serangga
(hama). Besarnya intensitas cahaya yang diperlukan sangat berpengaruh terhadap
sumber energi listrik yang dibutuhkan. Suatu rancangan catu daya listrik, akan
sangat berpengaruh terhadap efesiensi energi. Jenis-jenis serangga yang mudah
terpengaruh terhadap intensitas cahaya memberikan data untuk merekomendasi
bahwa cahaya dapat diterapkan sebagai pembasmi serangga hama, dan kemudian
serangga yang tertangkap juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang
berkualitas.
Mengukur Intensitas Cahaya
Salah satu cara
untuk mengamati energi cahaya dapat dilakukan dengan mengukur pengaruh besaran
dan distribusi partikel dalam Flow cytometers. Flow cytometers pada dasarnya
adalah mikroskop yang dilengkapi dengan komponen yang berfungsi untuk melalukan
individu cell secara sekuensial melalui berkas cahaya (laser) yang akan
dianalisis. Komponennya antara lain:
1. Sumber Cahaya
Sumber cahaya pada
suatu flowcytometer adalah laser. Alasan penggunaan laser, karena kemampuannya
untuk difokuskan menjadi berkas cahaya elliptis. Ini terkait dengan
komponen-komponen fluidics terkait. Laser memancarkan cahaya koheren, dan
merupakan berkas sangat paralel. Hal ini memungkinkan dasar pengukuran yang
berbasis pada gangguan berkas (beam disturbance) dapat dilakukan (forward
scatter, side scatter). Batasan prinsip bagi lasers ditentukan oleh panjang
gelombang yang dapat menimbulkan eksitasi. Secara virtual semua cytometers
mengikuti standar laser argon, yang memancarkan cahaya pada 488 nm. Selanjutnya
lasers lain dapat digunakan, untuk mendapatkan panjang gelombang eksitasi
lainnya.
2. Fluidics
Fluidics adalah
bagian yang paling sensitif pada setiap flow cytometer. Jika terjadi kesalahan,
semuanya akan salah, dan fatal. Masalahnya termasuk:
a. Clogs (celah pada aliran larutan
sangat kecil).
b. Gelembung udara (akan menggangu
aliran dan yang akan diinterpretasikan sebagai cell).
c. Leaks (Kurangnya tekanan didalam
sistem akan menggangu aliran cellular dan mempengaruhi hasil).
d. Errors yang paling umum mempengaruhi
fluidics adalah:
- Clumps of cells. Hal ini
akan “clog” mesin dan berakibat kesulitan utama dan headaches” .
Kejadian ini dapat diatasi dengan pre-filtrasi populasi cell tidak lebih
besar dari 50 um filter.
- Konsentrasi cell yang tidak
sesuai. Semua larutan memiliki proporsi partikel debu yang rendah. Jangan
percaya suatu flow rate yang lebih rendah dari 15 cells/sec. Tetapi, flow
rates lebih besar dari sekitar 4000 cells/sec meningkatkan risiko pada
pengukuran multiple cells secara simultan.
- Konsentrasi Optimal adalah
sekitar 1x106 s/d 1x107 cells/ml
3. Detektor Sinyal
Seperti dibahas sebelumnya, deteksi sinyal
dilaksanakan dengan menggunakan kombinasi photomultiplier (cathode-ray) dan
rangkaian elektronika. Sinyal yang dibangkitkan oleh setiap individu cell pada
dasarnya merupakan oscilloscope trace. Dengan melakukan integrasi sinyal ini,
akan dihasilkan suatu nilai numerik bagi fluorescensi maupun nilai side
scatter.
Rancangan Penangkap Serangga Hama
Secara umum gambaran cara kerja piranti perangkap
serangga hama ini adalah sebagai berikut ; dengan menyalakan lampu utama (lampu
4 pada gambar ) dalam beberapa waktu untuk mengumpulkan semua serangga. Setelah
lampu utama (lampu 4) padam, lampu perangkap serangga kecil (lampu 3)
dinyalakan, sehingga serangga menuju perangkap serangga kecil yang di atasnya
telah dipasang filter sehingga hanya serangga ukuran kecil saja yang dapat
masuk dan terperangkap. Setelah lampu perangkap serangga kecil (lampu 3) padam,
kemudian lampu perangkap serangga sedang (lampu 2) dinyalakan sehingga sisa
serangga yang tidak masuk perangkap pertama menuju perangkap ke dua (perangkap
serangga sedang). Filter dipasang agar serangga besar tidak terperangkap pada
perangkap ke dua. Setelah lampu perangkap sedang (lampu 2) padam, kemudian
lampu perangkap serangga besar (lampu 1) menyala sehingga serangga besar menuju
perangkap serangga ke tiga. Filter dipasang agar serangga tertentu dalam ukuran
sangat besar—yang biasanya menjadi prodator menguntungan—tidak ikut
terperangkap. Demikian seterusnya proses diulang sehingga diperoleh serangga
dalam tiga kategori ukuran: kecil, sedang, dan besar. Sehingga alur pengamatan
pada saat implementasi prototype dapat dilihat pada :
Hasil implementasi dan analisis data uji coba yang
telah dilakukan menggambarkan bahwa rancangan alat penangkap serangga (hama)
yang diimplementasikan telah memiliki mekanisme kerja yang sesuai rancangan dan
dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
- Mikrokontroler AT 89C51 yang
dirancang telah bekerja sebagaimana yang diharapkan, dan mampu menjalankan
software/program untuk mengendalikan Relay JZC-22F-12V DC, dengan
mengunakan sumber tegangan sebesar 12V.
- Relay JZC-22F-12V DC telah
berhasil mengendalikan nyala lampu secara berturut turut dalam siklus
penangkapan serangga (hama) yang direncanakan.
- Skenario 6 kali siklus
penangkapan serangga setiap jam, telah berhasil dijalankan dengan mengatur
nyala lampu 4 selama 4 menit; mengatur nyala lampu 3 selama 2 menit;
mengatur nyala lampu 2 selama 2 menit; dan mengatur nyala lampu 1 selama 2
menit.
- Skenario 3 kali siklus
penangkapan serangga setiap jam, telah berhasil dijalankan dengan
mengatur nyala lampu 4 selama 8 menit; mengatur nyala lampu 3 selama 4
menit; mengatur nyala lampu 2 selama 4 menit; dan mengatur nyala lampu 1
selama 4 menit.
- Catudaya Elemen Kering GS 7
M 12V 7 Ah, dapat diterapkan selama 10 jam/hari dengan ketahanan energi
sealama 1 hari.
- Catudaya Elemen Basah GS
12Vb 75A, dapat diterapkan sealam 10 jam/hari dengan ketahanan energi
selama 5 hari.
Implementasi perancangan alat penangkap serangga
(hama) dengan intensitas cahaya yang telah dilakukan terbukti memiliki
mekanisme kerja yang sesuai rancangan. Adapun untuk optimalisasi penerapan
dapat diberikan saran terhadap beberapa hal sebagai berikut:
- Penentuan lama waktu yang
dibutuhkan untuk menyalakan lampu dalam tiap siklus penangkapan serangga
dapat diubah-ubah melalui modifikasi software pengendali, dan hal ini
perlu diujicobakan secara langsung dilahan pertanian, sehingga dapat
diperoleh data berapa lama waktu menyala lampu, sehingga secara efektif
dapat menangkap serangga secara optimal.
- Bila dibutuhkan ketahanan
catu daya (sumber energi) yang tahan lama (sealam 5 hari), dapat digunakan
Catudaya Elemen Basah GS 12Vb 75A , namun terlebih dahulu dipilih lokasi
penempatan peralatan yang tepat, karena penggunaan catu daya ini
mengakibatkan peralatan menjadi relatif lebih berat (4.5 Kg), sehingga
tidak mudah untuk dipindahpindah.
- Untuk penggunaan alat secara
berpindahpindah dapat digunakan catu daya Elemen Kering GS 7 M 12V 7 Ah,
yang relatif lebih ringan (0.45 kg). Namun penggunaan catudaya ini
memerlukan pengisian setiap harinya, karena daya tahan energinya cuma 1
hari untuk 10 jam/hari pemakaian.
- Besar ukuran bejana dapat
diubah sesuai kebutuhan, sehingga diperoleh ukuran bejana yang efektif
dalam menangkap serangga. Hal ini akan diujicobakan secara langsung
dilahan pertanian pada penelitian tahap berikutnya.
- Sumber catudaya dapat
dikembangkan dengan memanfaatkan energi alternatif (solar cell) yang
secara melimpah terdapat di lahanlahan pertanian.
CONTOH CONTOH SIMULASI Oleh Azzahratul Jannah
Simulasi memiliki beberapa konsep dasar yaitu menetapkan karakterisik data masukan, mengkonstruksi tabel simulasi, membangkitan variabel acak berdasaskan model masukan dan menghitung nilai respon dan menganalisi hasil-hasil. Masalah utama dengan pendekatan tabel simulasi adalah tidak dapat digunakan atau mengatasi ketergantungan yang kompleks antar entitas.
Keacakan (randomness) sering digunakan dalam simulasi untuk memperkenalkan unsur ketidakpastian atau variasi dalam hasil. Ini dapat memberikan simulasi lebih banyak realisme dan menggambarkan situasi yang lebih mirip dengan keadaan sebenarnya. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan keacakan dalam simulasi:
1. Simulasi Cuaca:
Dalam simulasi cuaca, faktor-faktor seperti suhu, kelembaban, dan arah angin dapat diatur secara acak untuk menciptakan kondisi cuaca yang bervariasi. Misalnya, dalam simulasi penerbangan, kecepatan dan arah angin yang berubah-ubah secara acak dapat memengaruhi cara pesawat terbang.
2. Simulasi Perilaku Pelanggan:
Dalam bisnis dan pemasaran, keacakan dapat digunakan untuk mensimulasikan perilaku pelanggan. Misalnya, pengaturan harga, preferensi produk, atau keputusan pembelian dapat diatur secara acak untuk melihat bagaimana variasi ini memengaruhi hasil bisnis.
3. Simulasi Lalu Lintas Jalan:
Dalam simulasi lalu lintas, keacakan dapat diterapkan pada faktor-faktor seperti kecepatan kendaraan, waktu lampu lalu lintas, dan perilaku pengemudi. Ini membantu memodelkan keadaan lalu lintas yang realistis di jalan raya.
4. Simulasi Ekonomi:
Dalam model ekonomi, faktor-faktor seperti perubahan suku bunga, fluktuasi pasar, atau kebijakan pemerintah dapat diatur secara acak untuk menilai dampak variasi ini terhadap kondisi ekonomi.
5. Simulasi Kepanikan Massa:
Dalam situasi darurat atau evakuasi, keacakan dapat dimasukkan untuk mensimulasikan perilaku manusia dalam situasi stres. Ini dapat mencakup keputusan untuk bergerak, arah pergerakan, atau pengambilan keputusan dalam kondisi darurat.
Penggunaan keacakan ini membantu menciptakan kondisi simulasi yang lebih dinamis, menggambarkan ketidakpastian alami yang dapat muncul dalam berbagai konteks kehidupan nyata. Bilangan acak terdistribusi secara uniform dalam interval. Sedangkan digit acak terditribusi secara uniform pada himpunan. Bilangan acak yang sebenarnya sangat sulit dibuat :
– Bilangan acak bayangan (pseudo-random numbers)
– Membangkitan bilangan acak dari tabel digit acak.
Simulasi sistem antrian layanan tunggal dapat memberikan pemahaman tentang bagaimana suatu sistem menangani antrian pelanggan atau entitas yang mengharapkan layanan. Berikut adalah contoh simulasi sistem antrian layanan tunggal dengan beberapa aspek yang umum ditemui. Contoh simulasi sistem antrian layanan tunggal adalah Skenario Simulasi: Sistem Antrian Layanan Tunggal di Bank
1. Pelanggan Masuk:
Pelanggan datang ke bank untuk mendapatkan layanan.
Waktu kedatangan pelanggan diatur secara acak sesuai distribusi probabilitas tertentu (misalnya, distribusi eksponensial).
2. Loket Pelayanan:
Bank memiliki satu loket pelayanan untuk melayani pelanggan.
Waktu layanan di loket diatur secara acak sesuai distribusi probabilitas tertentu.
3. Antrian:
Jika loket sedang sibuk, pelanggan harus mengantri.
Panjang antrian dapat bervariasi, dan pelanggan yang baru datang akan menempati posisi terakhir di antrian.
4. Durasi Layanan:
Durasi layanan di loket ditentukan secara acak untuk setiap pelanggan.
Setelah selesai dilayani, pelanggan meninggalkan loket.
5. Statistik Kinerja:
Mengukur rata-rata waktu tunggu pelanggan di antrian.
Mengukur rata-rata waktu layanan di loket.
Memantau panjang antrian rata-rata.
6. Variasi Parameter:
Melakukan simulasi dengan variasi jumlah pelanggan yang datang dalam periode waktu tertentu.
Merubah parameter waktu kedatangan pelanggan atau waktu layanan untuk mengamati dampaknya terhadap performa sistem.
7. Pengamatan dan Analisis:
Merekam data hasil simulasi, seperti waktu tunggu rata-rata atau panjang antrian rata-rata.
Menganalisis kinerja sistem dan mengidentifikasi potensi titik lemah atau area perbaikan.
8. Optimasi:
Menggunakan hasil simulasi untuk mengoptimalkan proses, misalnya, dengan menyesuaikan jumlah loket pelayanan, meningkatkan efisiensi waktu layanan, atau mengatur strategi antrian.
Simulasi semacam ini dapat membantu dalam perencanaan dan pengoptimalan sistem antrian layanan tunggal, baik untuk mengurangi waktu tunggu pelanggan, meningkatkan efisiensi, atau merancang strategi antrian yang lebih baik.
Adapun contoh simulasi yang lain adalah Sistem Inventory:Simulasin sistem inventory (M; N), Masalah Reabilitas:Evaluasi alternatif , Masalah Militer : Bilangan normal acak dan Lead-Time Demand : Histogram.
Soal:
- Apa saja konsep dasar dalam simulasi, dan mengapa pendekatan tabel simulasi dihadapi masalah ketergantungan antar entitas?
- Mengapa keacakan sering digunakan dalam simulasi, dan bagaimana keacakan dapat meningkatkan realisme dan menggambarkan ketidakpastian?
- Berikan dua contoh penggunaan keacakan dalam simulasi, dan jelaskan mengapa keacakan diterapkan dalam situasi tersebut.
- Apa perbedaan antara bilangan acak yang terdistribusi secara uniform dalam interval dan digit acak yang terdistribusi secara uniform pada himpunan? Jelaskan sulitnya menciptakan bilangan acak yang sebenarnya.
- Bagaimana keacakan diimplementasikan dalam simulasi cuaca, dan berikan contoh dampaknya pada simulasi penerbangan.
- Mengapa keacakan digunakan untuk mensimulasikan perilaku pelanggan dalam bisnis dan pemasaran? Sebutkan dua faktor yang dapat diatur secara acak untuk mensimulasikan perilaku pelanggan.
- Baimana keacakan diterapkan dalam simulasi lalu lintas jalan, dan mengapa ini penting untuk memodelkan keadaan lalu lintas yang realistis?
- Jelaskan langkah-langkah simulasi dalam sistem antrian layanan tunggal, termasuk distribusi waktu kedatangan pelanggan. Mengapa panjang antrian dapat bervariasi, dan bagaimana waktu layanan diatur?
- Mengapa penting melakukan pengamatan dan analisis terhadap hasil simulasi sistem antrian layanan tunggal? Sebutkan dua statistik kinerja yang diukur dalam simulasi tersebut.
- Apa yang dimaksud dengan simulasi sistem inventory (M; N), dan mengapa evaluasi alternatif diperlukan? Bagaimana hasil simulasi dapat digunakan untuk melakukan optimasi pada sistem inventory?
Artikel ini dibuat sebagai tugas kuliah sebagaimana yang tertuang dalam https://onlinelearning.uhamka.ac.id
-
Simulasi diartikan sebagai teknik menirukan atau memperagakan kegiatan berbagai macam proses atau fasilitas yang ada di dunia nyata. Fa...
-
1. Apa yang dimaksud dengan simulasi dalam konteks keilmuan? a. Teknik menggandakan objek nyata b. Proses matematik yang rumit ...
-
Antrian merupakan salah satu topik yang banyak dikaji dalam ilmu riset operasi. Simulasi antrian biasanya dilakukan untuk mengetahui ba...