Monday 30 October 2023

Langkah Dasar Dan Contoh Simulasi Antrian Oleh Azzahratul Jannah

    Antrian merupakan salah satu topik yang banyak dikaji dalam ilmu riset operasi. Simulasi antrian biasanya dilakukan untuk mengetahui bagaimana sistem melayani objek yang masuk dalam antrian dan memprediksi bagaimana kinerja sistem tersebut dalam berbagai skenario. 

    Langkah-Langkah Dasar Simulasi:

  1. Menetapkan karakteristik masukan (biasanya dimodelkan sebagai distribusi probabilitas) 
  2. Menkonstruksi tabel simulasi(spesifikasi masalah, biasanya terdiri dari sekumpulan masukan dan lebih dari satu respon, pengulangan)
  3. Membangkitkan nilai secara berulanag untuk setiap masukan dan mengevaluasi fungsi. 
   
Tabel Langkah dasar simulasi

    Contoh Sederhana Simulasi Antrian adalah misalkan sebuah bank memiliki satu teller dan pelanggan datang dengan rata-rata 10 menit sekali (distribusi Poisson), dan teller memerlukan waktu rata-rata 7 menit untuk melayani pelanggan (distribusi eksponensial). Tujuannya adalah untuk menentukan rata-rata waktu tunggu pelanggan di bank.

    Sistem antrian terdiri dari: 
  1. Pemanggilan populasi (Calling population): Biasa tidak terbatas: jika sebuah unit keluar, tidak ada perubahan pada laju ketibaan/kedatangan. 
  2. Kedatangan/ketibaan: terjadi secara acak. 
  3. Mekanisme pelayanan: Sebuah unit akan dilayani dalam panjang waktu yang acak berdasarkan suatu distribusi probabilitas. 
  4. Kapasitas sistem: tidak ada batasan 
  5. Displin antrian – Urutan layanan, misal, FIFO.
    Aliran sistem antrian mengacu pada pola kedatangan, pelayanan, dan keluaran entitas dalam sistem antrian. Dalam konteks riset operasi, entitas bisa berupa pelanggan, pesan, kendaraan, atau objek lainnya yang memasuki sistem, menunggu pelayanan, menerima pelayanan, dan kemudian meninggalkan sistem. Pemahaman tentang aliran ini penting untuk mendesain dan mengoptimalkan sistem antrian.
Gambaran Umum Sistem Antrian


    Berikut adalah beberapa komponen utama dari aliran sistem antrian:
  1. Kedatangan dan pelayanan didefinisikan melalui distribusi probabilitas waktu antara kedatangan dan distribusi waktu pelayanan.
  2. Laju pelayanan vs. laju kedatangan: tidak stabil atau ekplosif.
  3. Keadaan: jumlah unit dalam sistem dan status dari pelayan.
  4. Peristiwa: Stimulan yang menyebabkan keadaan sistem berubah. 
  5. Clock simulasi: Trace waktu simulasi.
Artikel ini dibuat sebagai tugas kuliah  sebagaimana yang tertuang dalam https://onlinelearning.uhamka.ac.id

Soal:
  1. Mengapa penting untuk menerjemahkan model operasional ke bentuk yang dikenal oleh komputer?
  2. Mengapa seseorang mungkin memerlukan simulasi? Sebutkan tiga alasan!
  3. Bagaimana Anda mendefinisikan model berdasarkan materi yang diberikan?
  4. Apa yang dimaksud dengan simulasi?
  5. Apa yang dimaksud dengan sistem dalam konteks simulasi?
  6. Bagaimana asumsi-asumsi membantu dalam proses simulasi?
  7. Apa yang dimaksud dengan solusi analitik?
  8. Mengapa terkadang perlu menggunakan simulasi meskipun ada metode analitik?
  9. Sebutkan dua contoh dari komponen sistem!
  10. Apa perbedaan antara model simulasi statik dan dinamik?
  11. Apa tujuan dari verifikasi model dalam simulasi?
  12. Apa beda antara verifikasi dan validasi dalam konteks simulasi?
  13. Apa perbedaan antara verifikasi dan validasi dalam konteks simulasi?
  14. Sebutkan dua kelebihan dari simulasi berdasarkan materi yang diberikan!
  15. Mengapa model simulasi stokastik hanya menghasilkan estimasi dari karakteristik sistem yang sebenarnya?
  16. Apa salah satu fitur yang dibutuhkan dari software simulasi berdasarkan materi yang diberikan?
  17. Apa yang dimaksud dengan antrian dalam ilmu riset operasi?
  18. Sebutkan dua komponen utama dalam sistem antrian!
  19. Sebutkan satu kegunaan dari tabel dalam simulasi antrian!
  20. Dalam konteks simulasi, apa yang dimaksud dengan "laju pelayanan vs. laju kedatangan"?
Jawban:
  1. Penting untuk menerjemahkan model operasional ke bentuk yang dikenal oleh komputer agar model tersebut dapat disimulasikan dan dianalisis dengan perangkat lunak khusus, memungkinkan analisis mendalam dan prediksi yang akurat mengenai perilaku sistem.
  2. Tiga alasan untuk memerlukan simulasi antara lain: mempelajari interaksi internal (sub)-sistem yang kompleks, eksperimen desain dan aturan baru sebelum diimplementasikan, dan visualisasi operasi melalui animasi.
  3. Model adalah representasi sederhana dari sebuah sistem, proses, atau teori, dan bukan sistem itu sendiri.
  4. Simulasi adalah peniruan operasi, menurut waktu, sebuah proses atau sistem dunia nyata. Ini dapat dilakukan secara manual atau dengan bantuan komputer.
  5. Sistem merujuk pada proses atau fasilitas di dunia nyata yang dianalisis atau ditiru dalam simulasi untuk membuat asumsi tentang bagaimana sistem tersebut bekerja.
  6. Asumsi-asumsi, yang biasanya berbentuk hubungan matematik atau logika, membentuk model yang digunakan untuk mendapatkan pemahaman tentang perilaku hubungan dari sistem yang disimulasikan.
  7. Solusi analitik merujuk pada pendekatan yang menggunakan metode matematik, seperti aljabar, kalkulus, atau teori probabilitas, untuk mendapatkan informasi yang jelas mengenai suatu permasalahan tertentu dari model.
  8. Untuk model-model realistik yang terlalu kompleks untuk dievaluasi secara analitik, simulasi diperlukan karena memungkinkan evaluasi model numerik dengan komputer.
  9. Dua contoh komponen sistem adalah entitas, yang merupakan obyek dalam sistem seperti customers pada suatu bank, dan aktivitas, yang merepresentasikan suatu periode waktu dengan lama tertentu.
  10. Model simulasi statik adalah representasi sistem pada waktu tertentu tanpa peran waktu, sedangkan model dinamik merepresentasikan sistem dalam perubahannya terhadap waktu.
  11. Tujuan verifikasi adalah untuk memastikan bahwa model yang dibuat adalah model yang benar dan diprogram dengan benar, termasuk input parameters dan struktur logisnya.
  12. Verifikasi berkaitan dengan kebenaran pembuatan model: "Apakah kita membangun model yang benar?", sedangkan validasi berkaitan dengan akurasi representasi model terhadap sistem riil: "Apakah model merupakan representasi akurat dari sistem riil?"
  13. Verifikasi berkaitan dengan pengecekan apakah program bekerja dengan baik, sedangkan validasi memeriksa apakah sistem merepresentasikan sistem riil secara akurat.
  14. Dua kelebihan dari simulasi adalah kemampuannya untuk mengestimasi kinerja sistem yang ada dengan kondisi operasi yang berbeda dan memungkinkan perbandingan rancangan-rancangan sistem alternatif untuk mendapatkan yang terbaik.
  15. Karena model simulasi stokastik memiliki elemen-elemen acak yang membuat hasil dari setiap percobaan bersifat kira-kira dan bukan hasil pasti.
  16. Salah satu fiturnya adalah kemampuan untuk membangkitkan bilangan random dari distribusi probabilitas U(0,1).
  17. Antrian adalah topik dalam ilmu riset operasi yang mengkaji bagaimana sistem melayani objek yang masuk dalam antrian dan memprediksi bagaimana kinerja sistem tersebut dalam berbagai skenario.
  18. Kedatangan/ketibaan dan mekanisme pelayanan.
  19. Tabel digunakan untuk menetapkan spesifikasi masalah, yang biasanya terdiri dari sekumpulan masukan dan lebih dari satu respon.
  20. Ini mengacu pada perbandingan antara seberapa cepat unit diberi pelayanan dengan seberapa cepat unit-unit tersebut datang atau memasuki sistem.



Monday 23 October 2023

STUDI SIMULASI DAN PEMODELAN DALAM SEBUAH SISTEM Oleh Azzahratul Jannah

Langkah-langkah Studi Simulasi

  1. Formulasi masalah : mengidentifikasikan maslah yang akan diselesaikan, mendeskripsikan operasi sistim dalam term-term obyek dan aktivitas dalam suatau layout, mengidentifikasi sistem dalam term-term variabel input (eksogen) dan output (endogen), mengkatagorikan variabel input sebagi decision (controllable) dan parameters (uncontrollable), mendefinisikan pengukuran kinerja sistim (sebagai fungsi dari variabel endogen) dan fungsi obyek (kombinasi beberapa pengukuran), mengembangkan struktur model awal (preliminary), mengembangkan struktur mode lebih rinci yang menidentkasi seluruh obyek berikut atribut dan interface-nya.
  2. Penetapan tujuan dan rencana proyek: pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
  3. Konseptualisasi model: membangun model yang masuk akal, membangun model yang masuk akal, memahami sistem dan konstruksi model
  4. Pengumpulan data: mengumpulkan data yang diperlukan untuk merun simulasi (seperti laju ketibaan, proses ketibaan, displin layanan, laju pelayanan dsb.).
  5. Penerjemahan Model: konversi model suatu bahas pemrograman.
  6. Verifikasi: Verifikasi model melalui pengecekan apakah program bekerja dengan baik.
  7. Validasi: Check apakah sistim merepresentasi sistim riil secara akurat.
  8. Desain Eksperimen: Berapa banyak runs? Untuk berapa lama? Jenis variasi masukannya seperti apa ?
  9. Produksi runs dan analisis: running aktual simulasi, mengumpulkan dan menganalisis keluaran.
  10. Jalankan lagi (More runs) ?: mengulangi eksperiemn jika perlu.
  11. Dokumentasi dan pelaporan: dokumen dan laporan hasil
  12. Implementasi: Terapkan pada sekala dunia nyata.
Kelebihan Simulasi:
  • Sebagian besar sistem riil dengan elemen-elemen stokastik tidak dapat dideskripsikan secara akurat dengan model matematik yang dievaluasi secara analitik. Dengan demikian simulasi seringkali merupakan satusatunya cara.
  • Simulasi memungkinkan estimasi kinerja sistem yang ada dengan beberapa kondisi operasi yang berbeda.
  • Rancangan-rancangan sistem alternatif yang dianjurkan dapat dibandingkan via simulasi untuk mendapatkan yang terbaik.
  • Pada simulasi bisa dipertahankan kontrol yang lebih baik terhadap kondisi eksperimen.
  • Simulasi memungkinkan studi sistem dengan kerangka waktu lama dalam waktu yang lebih singkat, atau mempelajari cara kerja rinci dalam waktu yang diperpanjang. 
Kelemahan Simulasi:
  • Setiap langkah percobaan model simulasi stokastik hanya menghasilkan estimasi dari karakteristik sistem yang sebenarnya untuk parameter input tertentu. Model analitik lebih valid. 
  • Model simulasi seringkali mahal dan makan waktu lama untuk dikembangkan. 
  • Output dalam jumlah besar yang dihasilkan dari simulasi biasanya tampak meyakinkan, padahal belum tentu modelnya valid.
Jebakan Simulasi:
  • Gagal mengidentifikasi tujuan secara jelas
  • Desain dan analisis eksperimen simulasi tidak memadai 
  • Pendidikan dan pelatihan yang tidak memadai
Fitur-Fitur software simulasi yang dibutuhkan :
  • Membangkitkan bilangan random dari distribusi probabilitas U(0,1).
  • Membangkitkan nilai-nilai random dari distribusi probabilitas tertentu, mis. eksponensial.
  • Memajukan waktu simulasi.
  • Menentukan event berikutnya dari daftar event dan memberikan kontrol ke blok kode yang benar.
  • Menambah atau menghapus record pada list.
  • Mengumpulkan dan menganalisa data.
  • Melaporkan hasil. 
  • Mendeteksi kondisi error.
Soal:
  1. Siapa yang mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan satu kesatuan yang aktif dan berinteraksi?
  2. Apa maksud dari objektivitas pembelajaran dalam konteks sistem?
  3. Bagaimana sistem dapat didefinisikan dalam konteks perbankan?
  4. Apa yang dimaksud dengan "boundary" dalam pemodelan sistem?
  5. Sebutkan empat komponen dari sebuah sistem.
  6. Apa perbedaan utama antara Sistem Diskrit dan Sistem Kontinyu?
  7. Bagaimana Model Simulasi Statik merepresentasikan sistem?
  8. Apa yang membedakan Model Simulasi Deterministik dari Model Stokastik?
  9. Dalam simulasi sistem peristiwa diskrit, apa yang dimaksud dengan metode numerik?
  10. Apa tujuan dari Verifikasi dalam studi simulasi?
Jawab:
  1. Schmidt dan Taylor.
  2. Objektivitas pembelajaran mengacu pada tujuan atau sasaran spesifik yang menjadi fokus saat mempelajari atau menganalisis sistem.
  3. Dalam konteks perbankan, sistem dapat didefinisikan sebagai bagian yang konsisten dari bank untuk teller dan penantian nasabah yang akan dilayani.
  4. "Boundary" adalah batas yang memisahkan antara sistem dengan lingkungannya.
  5. Entitas, Atribut, Aktivitas, dan Keadaan sistem.
  6. Sistem Diskrit berubah pada titik waktu yang diskrit, sedangkan Sistem Kontinyu berubah secara kontinu seiring berjalannya waktu.
  7. Model Simulasi Statik merepresentasikan sistem pada waktu tertentu tanpa peran waktu.
  8. Model Simulasi Deterministik tidak memiliki komponen probabilistik (random), sedangkan Model Stokastik memiliki komponen input random.
  9. Metode numerik adalah prosedur komputasional yang bersifat aproksimasi.
  10. Tujuan Verifikasi adalah memastikan model telah dibangun dengan benar.

Artikel ini dibuat sebagai tugas kuliah  sebagaimana yang tertuang dalam https://onlinelearning.uhamka.ac.id


Monday 16 October 2023

HUBUNGAN SIMULASI DAN PEMODELAN DALAM SEBUAH SISTEM oleh Azzahratul Jannah

 Definisi Sistem

    Sistem didefinsikan sebagai suatu kumpulan satu kesatuan, seperti manusia dan mesin yang aktif dan berinteraksi bersama-sama untuk mendapatkan penyelesaian akhir pokok pikiran. (definisi ini diajukan oleh Schmidt dan Taylor (1970)).  Praktisnya apa yang diartikan sebagai sistem tergantung pada objektivitas pembelajaran tertentu.  Kumpulan kesatuan berisi sistem pembelajaran mungkin hanya sekelompok kecil pada keseluruhan sistem yang satu dengan sistem lainnya. Secara sederhana Sistim dapat diartikan sebagai sekumpulan obyek yang dihubungkan satu sama lain melalui beberapa interaksi reguler atau secara bebas untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai contoh: Jika seseorang ingin mempelajari sebuah bank, untuk menentukan jumlah kebutuhan teller untuk menyediakan kecukupan pelayanan terhadap  nasabah, sistem dapat didefinisikan bagian yang konsisten dari bank untuk teller dan penantian nasabah yang akan dilayani.  Jika, dengan kata lain, staf loan/kredit dan pengamanan kotak deposit dimasukkan, definisi sistem harus diperluas dengan cara yang jelas.  Kita mendefinisikan pernyataan sebuah sistem bahwa pengumpulan variabel-variabel penting untuk menjelaskan sistem di waktu tertentu,  relatif pada objektivitas yang dipelajari.  Dalam pelayanan bank, contoh-contoh pada pernyataan variabel yang mungkin adalah jumlah teller yang sibuk, jumlah nasabah dalam bank dan waktu kedatangan masing-masing nasabah dalam bank.

    Sistem biasanya dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi di luar sistem. Perubahan ini terjadi di lingkungan sistem. Dalam pemodelan sistem, perlu ditetapkan batas (boundary) antara sistem dan lingkungannya. Contoh, pada studi memori cache menggunakan, kita harus menetapkan dimana batas sistem. Batas ini dapat antara CPU dan cache, atau dapat memasukan memori utama, disk, OS, kompilator, ataupun program-program aplikasi. Komponen sitem meliputi:

  • Entitas merupakan obyek dalam sistem. Contoh, customers pada suatu bank.
  • Atribut merupakan suatu sifat dari suatu entitas. Contoh, pengecekan neraca rekening customer.
  • Aktivitas merepresentasikan suatu periode waktu dangan lama tertentu (speci…ed length). Periode waktu sangat penting karena biasanya simulasi menyertakan besaran waktu. Contoh deposito uang ke rekening pada waktu dan tanggal tertentu. 
  • Keadaan sistem dide…nisikan sebagai kumpulan varibel-variabel yang diperlukan untuk menggambarkan sistem kapanpun, relatif terhadap obyektif dari studi. Contoh, jumlah teller yang sibuk, jumlah customer yang menunggu dibaris antrian. 
  • Peristiwa didefinisikan sebagai kejadian sesaat yang dapat mengubah keadaan sistem. Contoh, kedatangan customer, pejumlahan jumlah teller, keberangkatan customer.
Katagori Sistem:
  • Sistim Diskrit: variabel-variabel keadaan hanya berubah pada set titik waktu yang diskrit. Contoh: jumlah customer yang menunggu diantrian  
  • Sistem Kontinyu: variabel-variabel berubah secara kontinyu menurut waktu. Contoh: arus listrik
    Klasifikasi Model dalam Simulasi:
  1. Model Simulasi Statik vs. Dinamik, Model statik: representasi sistem pada waktu tertentu. Waktu tidak berperan di sini. Contoh: model Monte Carlo. Model dinamik: merepresentasikan sistem dalam perubahannya terhadap waktu. Contoh: sistem conveyor di pabrik.
  2. Model Simulasi Deterministik vs. Stokastik, Model deterministik: tidak memiliki komponen probabilistik (random). Model stokastik: memiliki komponen input random, dan menghasilkan output yang random pula. 
  3. Model Simulasi Kontinyu vs. Diskrit, Model kontinyu: status berubah secara kontinu terhadap waktu, mis. gerakan pesawat terbang. Model diskrit: status berubah secara instan pada titik-titik waktu yang terpisah, mis. jumlah customer di bank. 
    Simulasi sistem peristiwa diskrit:
1. Pemodelan sistim dimana variabel keadaan berubah pada set waktu yang diskrit.
2. Metode: numerik (bukan analitik)
      – Analitik: alasan deduktif secara matematis; akurat 
      – Numerik: prosedur komputasional; aproksimasi 
3. Model simulasi di-run (bukan diselesaikan (solved)). 
      – Observasi sistem riil, entitas, interaksi
      – Asumsi model 
      – Pengumpulan data 
      – Analisis dan estimasi kinerja sistem
    
    Verifikasi dan Validasi Model dalam Simulasi:
  • Langkah terpenting dalam studi simulasi: validasi 
  • Validasi bukan merupakan tugas tersendiri yang mengikuti pengembangan model, namun merupakan satu kesatuan yang terintegrasi dalam pengembangan model. 
  • Verifikasi: Apakah kita membangun model yang benar?, Apakah model diprogram secara benar (input parameters dan logical structure)?
  • Validasi:  Apakah model merupakan representasi akurat dari sistim riil?, Proses interatif dari pembandingan model terhadap sifat sistem aktual dan memperbaiki model.

Artikel ini dibuat sebagai tugas kuliah  sebagaimana yang tertuang dalam https://onlinelearning.uhamka.ac.id





Monday 9 October 2023

Definisi Simulasi dan Pemodelan Oleh Azzahratul Jannah

    Simulasi adalah peniruan operasi, menurut waktu, sebuah proses atau sistem dunia nyata. Dapat dilakukan secara manual maupun dengan bantuan komputer. Menyertakan pembentukan data dan sejarah buatan (artificial history) dari sebuah sistem, pengamatan data dan sejarah, dan kesimpulan yang terkait dengan karakteristik sistem-sitem. Langkah riel dalam simulasi mengembangkan sebuah model simulasi dan mengevaluasi model, biasanya dengan menggunakan komputer, untuk mengestimasi karakteristik yang diharapkan dari model tersebut. 

    Kondisi yang membutuhkan simulasi:

  • Mempelajari interaksi internal (sub)-sistem yang kompleks. 
  • Mengamati sifat model dan hasil keluaran akibat perubahan lingkuangan luar atau variabel internal. 
  • Meningkata kinerja sistem melalui pembangunan/pembentukan model. 
  • Eksperimen desain dan aturan baru sebelum diimplementasikan. 
  • Memahami dan memveri…kasi solusi analitik.
  • Mengidenti…kasi dan menetapkan persyaratan-persyaratan.
  • Alat bantu pelatihan dan pembelajaran dengan biaya lebih rendah.
  • Visualisasi operasi melalui anuimasi. 
  • Masalahnya sulit, memakan waktu, atau tidak mungkin diselesaikan melalui metode analitik atau numerik konvensional. 
    Kondisi yang tidak memerlukan simulasi:
  • Jika masalah dapat diselesaikan dengan metode sederhana. 
  • Jika masalah dapat diselesaikan secara analitik.
  • Jika eksperimen langsung lebih mudah dilakukan. 
  • Jika biaya Simulasi dianggap terlalu mahal. 
  • Jika sumber daya atau waktu tidak tersedia.
  • Jika tidak ada data yang tersedia.
  • Jika verifikasi dan validasi tidak dapat dilakukan.
  • Jika daya melebihi kapasitas (overestimated).
  • Jika sistem terlalu kompleks atau tidak dapat didefinisikan.
    Model merupakan suatu representasi sederhana dari sebuah sistem (atau proses atau teori), bukan sistem itu sendiri. Model-model tidak harus memiliki seluruh atribut; mereka disederhanakan, dikontrol, digeneralisasi, atau diidealkan. Untuk sebuah model yang akan digunakan, seluruh sifat-sifat relevantnya harus ditetapkan dalam suatu cara yang praktis, dinyatakan dalam suatu set deksripsi terbatas yang masuk akal (reasonably).  Validasi model:
  • Sebuah model harus divalidasi.
  • Setelah divalidasi, sebuah model dapat digunakan untuk menyelidiki dan memprediksi perilaku-perilaku (sifat) sistem, atau menjawab ”whatif questions” untuk mempertajam pemahaman, pelatihan, prediksi, dan evaluasi alternatif.
Tipe-tipe model:
  • Fisik: model rumah, model jembatan 
  • Matematis (symbolic): E = mc²
    Proses iteratif yang mengandung tiga langkah utama: 
        1. Observasi sistim riil dan interaksi komponen dan pengumpulan data
               – Domain pengetahuan tertentu 
               – Stakeholders: operator, teknisi, engineers 
        2. Konstruksi model konseptual
               – Asumsi dan hipotesa komponen dan nilai-nilai parameter 
               – Struktur sistim 
        3. Penerjemahan model operasional ke bentuk yang dikenal oleh komputer

Artikel ini dibuat sebagai tugas kuliah sebagaimana yang tertuang dalam https://onlinelearning.uhamka.ac.id







<

Monday 2 October 2023

Kontrak Belajar Mata Kuliah Pemodelan dan Simulasi 7D

Kontrak kuliah:

  • Membuat list daftar kehadiran mahasiswa di WAG
  • Mengisi absensi di OLU
  • Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
  • Mengumpulkan tugas di OLU

Backlink:

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

UHAMKA

RUANG LINGKUP SIMULASI DAN PEMODELAN Oleh Azzahratul Jannah

    Simulasi diartikan sebagai teknik menirukan atau memperagakan kegiatan berbagai macam proses atau fasilitas yang ada di dunia nyata. Fasilitas atau proses tersebut disebut dengan sistem, yang mana didalam keilmuan digunakan untuk membuat asumsi-asumsi bagaimana sistem tersebut bekerja. 

    Untuk melihat bagaimana sistem tersebut bekerja maka dibuat asumsi-asumsi, dimana asumsi-asumsi tersebut biasanya berbentuk hubungan matematik atau logika yang akan membentuk model yang digunakan untuk mendapatkan pemahaman bagaimana perilaku hubungan dari sistem tersebut. 

    Jika hubungan yang membentuk model cukup simpel, hubungan tersebut bisa menggunakan metode matematik (seperti aljabar, kalkulus atau teori probabilitas) untuk mendapatkan informasi yang jelas setiap permasalahan tertentu, sistem ini disebut dengan solusi analitik.

    Bagaimanapun juga untuk memperkenalkan model-model realistik dimana terlalu kompleksnya sistem-sistem di dunia nyata untuk dievaluasi secara analitik maka model-model tersebut harus dipelajari secara simulasi. Dalam simulasi kita menggunakan komputer untuk mengevaluasi model numerikal, dan data yang digunakan untuk mengestimasi karakteristik yang benar yang diharapkan pada model.

    Lingkup aplikasi simulasi sangat banyak dan tediri dari beberapa bagian.Berikut adalah contoh beberapa jenis permasalahan utama dimana simulasi dibangun menjadi alat yang bermanfaat:

  • Perancangan dan analisis sistem manufaktur
  • Evaluasi sistem persenjataan militer atau persyaratan militer lainnya
  • Penentuan persyaratan hardware dan software untuk sistem komputer
  • Perancangan dan operasional sistem transfortasi seperti bandara udara,jalan tol, pelabhan laut dan jalan bawah tanah.
  • Evaluasi rancangan pada organisasi jasa seperti call center, restoran cepat saji, rumah sakit dan kantor pos
  • Reengenering pada pemilikan pabrik
  • Penentuan kebijakan pemesanan barang pada sistem investori
  • Analisis keuangan atau sistem ekonomi


Artikel ini dibuat sebagai tugas kuliah sebagaimana yang tertuang dalam  https://onlinelearning.uhamka.ac.id

Download PPT Here